Bisnis Pulsa

Bisnis pulsa berawal dari kantor, saat ada tawaran (baca : iklan) di sebuah forum ekonomi di portal kantor. Iseng-iseng saya daftar dan mulailah berjualan pulsa di kantor. Pola jualan pulsa model ini sangat sederhana. Cukup daftar via sms, dikasih brosur harga dan cara-cara isi pulsa, deposit, siap deh berjualan pulsa. Satu chip untuk isi pulsa semua operator. Kelemahan sistem satu chip adalah proses top up pulsa agak lama dan tidak selalu mulus (pulsa terkadang tidak masuk).

Jualan pulsa mulai serius saat aku beli sebuah konter yang dijual oleh pemiliknya karena mendapat panggilan kerja. Modal awal pada Juni 2008 Rp 3,2 juta. Sekarang kapitalisasi sudah Rp 10 jutaan.

Keuntungan bisnis pulsa (margin harga pulsa) sangatlah kecil, yaitu antara 500-2.000 per transaksi. Jadi besar kecilnya keuntungan tergantung pada banyak sedikitnya jumlah transaksi per hari. Semakin banyak transaksi, tentu akan semakin besar. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana caranya agar konter kita ramai pembeli. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berjualan pulsa, yaitu:

- Konsumen adalah raja, jadi kita harus melayani dengan sebaik-baiknya (ramah).

- Pasang banner iklan yang mencolok agar orang tertarik melihatnya.

- Pasang harga yang kompetitif terlebih bila di sekitar kita ada pesaing.

- Gunakan lampu yang terang.

- Gunakan one chip one operator, misalnya untuk isi pulsa Simpati dan As menggunakan chip Mkios, untuk isi pulsa Mentari/Im3/Starone menggunakan chip Mtronik, untuk isi pulsa Xl menggunakan Dompet Pulsa, untuk isi pulsa Flexi menggunakan Mflexi. Jangan menggunakan one chip untuk all operator karena lambat dan pasti akan ditinggal pergi pelanggan.

Saat awal jualan transaksi berkisar sampai dengan 30 transaksi perhari, sekarang minimal 40 transaksi perhari dan maksimal bisa sampai 70 transaksi per hari.