Kamis, 17 Juni 2010

Dokter Kejar Setoran


Lebih seminggu yang lalu, anak saya yang masih duduk di kelas satu sekolah dasar, terjatuh saat mandi bola. Akibat terjatuh dengan menggunakan tangan kiri sebagai penyangga, tulang sikunya sedikit retak. Hal ini baru diketahui keesokan harinya setelah melalui pemeriksaan rontgen.
Sebagai orang tua, tidak berselang lama pada hari jatuhnya anak saya, saya langsung menghubungi tukang urut. Dan diurutlah tangan kiri anak saya, meski dengan rasa sakit yang kelihatan tidak tertahankan. Sehari berselang, kondisi tangan kirinya tidak ada tanda-tanda membaik, kini malah kelihatan membengkak dan anak saya terus merintih kesakitan.

Untuk mencegah sakit yang lebih parah, akhirnya diputuskan dibawa ke dokter umum. Oleh dokter disarankan untuk dilakukan penyinaran. Hasil penyinaran, menurut dokter ortopaedi (dokter umum menyarankan agar anak saya diperiksa oleh dokter ortopaedi) terjadi keretakan kecil di siku tangan kiri. Dan dokter ini menyarankan agar tangan kirinya di-gips.


Saya setuju saja dengan perkiraan biaya memasang gips berkisar ratusan ribu saja. Maksimal mungkin lima ratus ribu. Saat saya tanya ke asisten dokter berapa biaya pemasangan gip, dijawab dua juta rupiah. Alaaa maaak...koq mahal amir ya..
Setelah menghubungi rekan sekantor, uang dua juta telah tersedia karena saat itu saya tidak membawa uang sebanyak itu. Tarif sebesar itu tidak diketahui rinciannya untuk apa saja. Tapi ya sudah resiko menjadi pasien, obyekan dokter.

Dalam perjalanan pulang, saya sama istri sempat terheran-heran dengan biaya pemasangan gips yang mahal. Sedikit penasaran, akhirnya saya tanya ke paman Gugel untuk mencari berapa sih biaya yang wajar pasang gip di tangan?
Ini dia data pembandingnya....
Bahan untuk gip terdiri
- Plester / perban sintetik yang dapat dilebarkan
- Perban gulungan / perban elastik
- Lembaran gips berbentuk anyaman kecil
- Bidai untuk penguat
- Busa gips dari katun, poliester/poliethan untuk menyangga tulang
- Pisau
- Gunting
- Spidol permanen
- Beberapa lembar polietilen/koran untuk alas lantai
- Sarung tangan sekali pakai untuk melindungi tangan operator
- Wadah plastik besar berisi air bersuhu ruang 21-24° C atau sesuai petunjuk dari pabrik gips
- Krem tangan yang dipakai setelah pemasangan gips sintetik

Bila ditotal, harga semua alat tersebu saya yakin hanya ratusan ribu saja, tidak sampai jutaan. Yang lebih aneh lagi, ada tetangga saya, seorang ibu, yang mengalami kecelakaan serupa, juga di tangan kirinya yang terkilir dan dibalut gips di dokter ortopaedi yang sama, hanya dikenai biaya Rp 1,5 juta saja. Beda Rp 500 rb. Kenapa beda? Hal itu tidak saya tanyakan ke dokter karena malas saja ketemu sama dokter tersebut.

Semua kejadian di atas terjadi di Balikpapan dan dokternya bertugas di RS Restu Ibu, Jl. Ahmad Yani, Balikpapan.

Jadi saya berkesimpulan, si dokter ini sedang kejar setoran.

2 comments

ko mahal ya, untung dokter orthopedi d rs saya d bandung baik, malah membrikan plester untuk gipsnya untuk saya 1 lagi, biaya untuk gips nya aja 600rb dan biaya dokter+obat ga lebih dari 1 jt.

Kok sama ya. Saya juga heran. Kmrn biaya reduksi plus pasang gips 2,5 juta ini mgkn masih okelah. Kmrn cuma buka n motong gips terus nambahin perban dikit masak 1, 5,juta. Gak masuk akal sih


EmoticonEmoticon