Kamis, 10 Juni 2010

Tes Moral Masyarakat Terkait Beredarnya Video Mesum Ariel-Luna Maya-Cut Tari


Saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami 'tes moral' dengan merebaknya video porno yang diduga dilakukan oleh Ariel, vokalis grup band 'Peterpan' yang sebentar lagi akan berganti nama, dengan lawan main yang diduga adalah Luna Maya, seorang artis dan model iklan aneka produk, serta di video lainnya berpasangan dengan Cut Tari, artis dan presenter beken di acara Insert Trans TV.

Kenapa saya menyebut tes moral? Karena hampir bisa dipastikan, mayoritas para pemilik HP yang ada kameranya dengan fasilitas bluetooth atau bisa koneksi internet, telah memiliki copy video porno tersebut. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Dan saya bisa mengira-ngira, karena di Indonesia pemilik HP dengan spesifikasi tersebut sudah jutaan orang, maka yang telah meng-copy atau download video mesum itu juga saya kira sudah mencapai jutaan copy. Bila secara massif masyarakat menonton tayangan porno seperti itu, bukankah boleh dikatakan secara massal masyarakat sedang diuji moralnya?

Bagi para orang tua tentu saja menjadi harap-harap cemas akan efek dari penyebaran secara massif video tersebut. So, what next?
Tidak saja orang tua, semua orang yang masih memiliki moralitas, akan kuatir terhadap makin banyaknya kemunculan video serupa dengan pelaku yang berbeda (bisa dari berbagai lapisan masyarakat -para ABG, anak-anak sekolah, mahasiswa, dan lainnya-karena latah dan pergaulan yang cenderung meniru apa yang dilihatnya. Ngeri bukan? Karena disamping kita terkenal dengan penganut agama Islam yang besar, juga kita adalah orang timur yang masih tabu dengan soal seks. Maka peran keluarga, pendidik dan lingkungan akan begitu berarti bagi pembentukan sikap moral yang positif.

Sayangnya, sebagaian masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan sudah begitu permisif dalam hal-hal yang sebelumnya dianggap tabu. Kini, di perkotaan tidak ada lagi sanksi sosial yang bisa membuat jera bagi para pelaku amoral. Banyak dijumpai di sudut-sudut kota para muda mudi bermesraan tanpa risih, para artis tanpa malu melakukan pornoaksi seperti Julia Peres, Dewi Pesing - semoga azab selalu melekat pada mereka yang meracuni generasi bangsa), pelaku selingkuh tidak dikenai sanksi seperti mantan artis Maria Eva dengan seorang anggota DPR Yahya Zaini. Konon, Maria Eva malah akan menyalonkan diri menjadi kepala daerah Sidoarjo.

Solusi dari itu semua adalah hukum harus dijalankan dan ditegakkan dengan benar, tanpa pandang bulu dan tidak bertele-tele! Sekarang, kita lihat aparat hukum cenderung gamang atau ragu-ragu dalam menegakkan hukum. Mereka kuatir akan dituduh melanggar hak asasi manusia. Sehingga banyak hal yang semestinya dikenai sanksi hukum, dibiarkan saja. Akibatnya menjadi sangat buruk. Semua seolah-olah merasa bebas melakukan pelanggaran hukum.


EmoticonEmoticon