Rabu, 10 November 2010

Gayus Masih Bertaji

Dua hari ini wajah Gayus Halomoan Tambunan kembali menghiasi situs-situs berita online serta koran offline. Bukan wajah lesu saat di penjara atau di persidangan, melainkan wajah 'ceria' sebagaimana orang sedang berlibur. Penampakan wajah Gayus saat di luar pagar penjara yang diekspose di berbagai media ini menjadikan ia sebagai newsmaker dua hari terakhir.

Ya, wajah Gayus tertangkap kamera oleh wartawan Kompas, Agus Susanto, saat menyaksikan pertandingan tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali. Gayus menjadi sasaran sorot kamera ketika seorang petugas penyobek tiket mengenalinya dan menginformasikan ke wartawan yang meliput kejuaraan. Berkat kejelian wartawan, wajah Gayus berhasil dijepret.

Sekedar flashback, Gayus Halomoan Tambunan adalah bekas petugas pajak yang kini menjadi tersangka korupsi dan ditahan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Dari hasil korupsinya, Gayus berhasil mengumpulkan aset lebih dari Rp 100 milyar. Kini, apakah hartanya habis disita atau tidak, nyatanya dia bisa jalan-jalan ke Bali dan menyaksikan pertandingan tenis internasional. Tentu perlu uang tidak sedikit untuk 'liburannya' itu.

Berapa ongkos liburan Gayus? Mari kita hitung secara kasar. Tiket pesawat Mandalaair, sekali jalan untuk satu orang dari Jakarta ke Bali yang termurah adalah Rp 522.000 dan yang termahal Rp 1,6 juta (meski harga tiket untuk tanggal 12 November, tetapi dipastikan tidak beda jauh dengan harga saat Gayus pergi seandainya naik Mandalaair, dan akan lebih mahal harga tiket saat weekend). Bila menggunakan pesawat Garuda, harga tiket biasanya lebih mahal lagi dibanding maskapai lainnya. Gayus paling tidak pergi berdua dengan istrinya, sebagaimana diberitakan dia terlihat bersama seorang wanita di hotel (total untuk tiket berkisar Rp 4 juta PP Jakarta-Bali berdua).

Apabila Gayus menginap di The Westin Resort, Nusa Dua, tempat diadakannya pertandingan tenis, tarif per malam yang paling murah US$ 220 (Rp 2 jutaan) dan termahal US$ 580 atau lebih dari Rp 5 juta (sumber). Maka ongkos menginap bila dua malam Rp 4 juta (seandainya mengambil kamar termurah).

Harga tiket pertandingan tenis mulai Rp 200rb sampai Rp 1,1 juta. Bila nonton berdua, tinggal mengalikan saja. Total ongkos tiket pesawat, hotel dan tiket tenis hampir mencapai Rp 10 juta. Belum ditambah ongkos makan. Dan ini yang paling penting, ongkos atau uang rokok penjaga rutan. Andai benar Gayus bisa melenggang keluar dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, tentu uang rokoknya bukan rokok sembarangan. Pasti rokok yang tidak habis diisap bertahun-tahun. Ini kutipan dari pengacara Kepala Rutan Brimob (Karutan Kompol Iwan Siswanto telah dijadikan tersangka), ""Suap yang diterima Kompol Iwan dari Gayus Tambunan, jumlahnya bervariasi, dari Juli sampai Agustus tiap bulan Rp 50 juta, per minggunya Rp 5 juta. September sampai Oktober mingguan berkurang menjadi Rp 3,5 juta, dan bulanannya Rp 100 juta, totalnya Rp 368 juta," ujarnya di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (12/11)(sumber).

Dari rincian ongkos dan fee yang sangat banyak (bila dilihat dari kacamata saya), Gayus dipastikan masih menyimpan banyak uang. Karena masih tajir (menjadikan dia bertaji) maka mudah saja baginya untuk mengatur apa yang dia inginkan. Tinggal bayar saja, semua akan beres. Apa sih yang tidak bisa dibayar?

Inilah salah satu akar masalah kenapa hukum tidak bisa ditegakkan di Indonesia (korupsi terus saja terjadi). Karena para koruptor dapat membeli hukum dengan uangnya. Dan aparat hukum sangat mudah disuap!


EmoticonEmoticon