Jumat, 14 Mei 2010

Bumi Borneo yang Unik, Menarik dan Mistis

Hampir tidak ada habisnya cerita-cerita yang unik dan menarik bahkan terkadang dibumbui mistik yang berasal dari bumi Borneo atau Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur di mana saya kini bertempat tinggal. Unik karena pasti cerita ini adanya hanya di Kalimantan, tidak ada cerita serupa di tempat lain. Menarik karena ceritanya asli dan menampilkan hal-hal yang tidak pernah kita lihat atau dijumpai sebelumnya. Dan bumbu mistis, terkadang selalu melekat pada cerita-cerita yang sulit dinalar.

Posting kali ini akan menyajikan aneka berita yang diambil dari koran lokal Kaltim dari pemberitaan beberapa bulan lalu sampai berita yang dimuat hari ini yang membuat heboh dan penasaran bagi yang membaca koran tersebut.

Kita mulai saja pada kisah munculnya dua ekor ular (naga) raksasa di Sungai Mahakam. Cerita ini saya tulis kembali berdasarkan berita dari koran lokal (Tribun Kaltim) Februari 2010 yang lalu. Tribun Kaltim adalah sebuah koran yang didirikan oleh Kompas yang tentunya berita yang dimuat tidak asbun dan berdasarkan sumber yang bisa dibuktikan. Kembali saya nukilkan beritanya sebagai berikut:

MASYARAKAT Kutai Barat (Kubar), khususnya warga Mahakam Ulu digemparkan kemunculan sepasang ular raksasa sebesar drum atau berdiameter sekitar 60 sentimeter, dengan panjang sekitar 40 meter. Ular raksasa itu terlihat meliuk di permukaan air di Riam Haloq, Kampung Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai.

Ular raksasa yang melintas di sungai ini diyakini masyarakat Suku Dayak sebagai naga. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, sebenarnya peristiwa kemunculan "naga" terjadi pada Jumat (29/1) pekan lalu.

Saat itu sebuah longboat berangkat dari Long Bagun menuju Long Pahangai. Longboat tiba siang hari di Kampung Long Tuyuq, hulunya Riam Haloq. Saat itulah motoris dan penumpang longboat melihat sepasang ular raksasa melintas di permukaan Sungai Mahakam dari arah berlawanan.

Begitu mengetahui sepasang "naga" lewat, motoris langsung menepikan longboat ke tepi sungai karena khawatir menjadi korban. "Ternyata kedua naga itu berjalan terus dan tidak merasa terganggu dengan kehadiran longboat," tutur Dodik, yang mendengar cerita dari keluarganya di Mahakam Ulu.

Setelah itu, motoris dan beberapa penumpang langsung mengambil gambar menggunakan ponsel berkamera karena menganggap ini sebuah momen langka. Di wilayah Kubar sendiri, foto ular raksasa itu telah tersebar dan masyarakat menjadi heboh.

Menurut seorang warga Kampung Lutan, Kecamatan Long Hubung, sebenarnya ada dua naga yang terlihat. Satu naga diyakini berjenis jantan karena di kepalanya ada dua tanduk dan naga betina karena tidak ada tanduknya. Kedua binatang itu memiliki empat kaki, warna kulit hitam dengan panjang sekitar 40 meter dan diameter tubuh sekitar 60 sentimeter.

Ia menambahkan, sebelumnya di Long Tuyoq bahkan ada seorang warga dan anaknya yang sedang berburu babi, melihat ular raksasa tersebut. Saking kagetnya, sang anak sampai tidak bisa berbicara hingga kini.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, kemunculan "naga" bagi Suku Dayak adalah sebuah pertanda, yakni pemberitahuan akan turun hujan lebat yang diiringi banjir yang terjadi tiga hari setelah kemunculan ular raksasa. Hal itu lebih meyakinkan karena sejak Senin (1/2) hingga Rabu (3/2), air Sungai Mahakam meluap dan mengakibatkan banjir yang melanda beberapa kecamatan di sepanjang Sungai Mahakam. Di antaranya Long Bagun, Laham, Long Hubung, Long Iram, Tering, Melak, Muara Pahu, Penyinggahan, dan Mook Manaar Bulatn.

Sulit Akses

Kampung Long Tuyoq terletak di Kecamatan Long Pahangai. Memiliki luas 126,95 kilometer persegi dan dihuni mayoritas Suku Dayak Bahau Busang. Mereka tinggal di sepanjang Sungai Mahakam dengan mata pencarian sebagai petani tadah hujan, karet, vanili, berburu, dan penambang emas tradisional.

Long Tuyoq merupakan daerah yang terpencil sehingga akses menuju ke sana cukup sulit. Dari Samarinda jika menggunakan pesawat kecil DAS, membutuhkan waktu satu jam hingga di Datah Dawai. Setelah itu harus melanjutkan perjalanan dengan ketinting menuju hilir Sungai Mahakam, membutuhkan waktu sekitar dua jam. Jika menggunakan longboat, butuh waktu satu jam.

Sedangkan jika menggunakan kapal motor (taksi air) dari Samarinda menuju Long Bagun membutuhkan waktu dua hari. Dari Long Bagun dilanjutkan dengan menggunakan speedboat, tarifnya Rp 500 ribu per orang. Sedangkan longboat Rp 400 ribu per orang.

Butuh waktu 12 jam dari Long Bagun sampai di Long Tuyoq. Jalur sungai yang dilewati penuh tantangan dan risiko karena harus menghadapi keganasan riam-riam yang ada di sepanjang Sungai Mahakam. Riam yang dikenal paling ganas yaitu Riam Panjang dan Riam Udang, di sana terdapat batu-batu karang yang tajam serta pusaran air yang siap menelan perahu jika tak berhati-hati melintas.

Di kanan-kiri Sungai Mahakam menuju Kampung Long Tuyoq ditumbuhi pohon-pohon besar seukuran tubuh kerbau.

Ini fotonya:




Ular 33 Meter

Sebelumnya, pada Februari 2009 lalu, Kalimantan juga bikin heboh dunia, saat muncul sebuah foto udara yang memperlihatkan ular raksasa tengah melintas di sebuah sungai di Sarawak, Malaysia. Ular raksasa itu berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kalimantan.

Sebuah foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut. Ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu. Ini fotonya:


Foto itulah yang menjadi perdebatan. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa. Namun selama ini, ular yang besar yang baru ditemukan adalah sejenis sanca atau python atau masyarakat Kalimantan menyebutnya ular sawah, yang panjangnya belasan meter.

Namun ular yang terlihat di foto dan beredar luas di internet, termasuk Youtube itu, jauh lebih panjang dan besar dibanding temuan python. Diperkirakan panjangnya 100 kaki atau sekitar 33 meter.

Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal. New Straits Times di Kuala Lumpur juga memuat foto tersebut yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.

Ada juga yang tidak memercayai foto itu dan menganggapnya rekayasa semata. Hal ini karena terlalu jauhnya pengambilan gambar ular tersebut. Benar atau tidak, foto itu sudah membuat masyarakat di sekitar Serawak, khususnya Sibu, ketakutan. Sebab, sungai itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat selama ini.
Berdasarkan legenda yang hidup di masyarakat setempat, memang dipercaya tentang adanya ular besar di kawasan tersebut yang bernama "Nabau". Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di Sungai Baleh Borneo memercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.

Nah, bila kedua foto itu asli, apakah ular yang terlihat itu sejenis python atau anaconda? Hingga kini memang belum ditemukan adanya anaconda di Kalimantan.

Rekor ular terpanjang saat ini memang anaconda (eunectes) dari Amazon. Anaconda merupakan keluarga boa. Panjang anaconda yang terbaru ditemukan adalah 50 kaki, namun para ilmuwan percaya ada anaconda yang panjangnya 80 kaki, bahkan 100 kaki dari temuan kulit ular tersebut oleh sebuah ekspedisi ilmuwan Inggris tahun 1992. Dalam keluarga anaconda, menurut situs lingkungan Mongabay, yang terbesar adalah anaconda hijau (Eunectes murinus). Panjangnya mencapai 43 meter.

Python Asia adalah ular terpanjang kedua. Ilmuwan menyebutnya Asiatic Reticulated Python (Python reticulatus). Python terpanjang yang ditemukan di kawasan Kalimantan panjangnya 33 kaki, dan merupakan rekor dunia sanca terpanjang saat ini. Para ilmuwan percaya panjang python bisa mencapai 50 kaki atau sekitar 15 meter.

Bedanya, anaconda lebih langsing dan ahli berenang. Sementara python lebih gemuk dan hanya suka kelembapan, bukan di air. Anaconda menggigit mangsanya sampai mati sebelum menelan, sementara python menggunakan kekuatannya dengan membalut mangsa sampai tulang-belulangnya hancur atau tak bergerak lagi, kemudian ditelan bulat-bulat.

Awal Februari tahun lalu, para ilmuwan juga menemukan fosil ular seberat sebuah mobil kecil. Ular itu diperkirakan bisa melumat binatang seukuran sapi. Monster sepanjang 45 kaki bernama Titanoboa ini sangat besar dan hidup dengan memakan buaya dan kura-kura raksasa. Beratnya mencapai 1,25 ton. Ia biasa merayap di sekitar hutan-hutan tropis Amerika Selatan 60 tahun silam.

ooOOoo

Pada awal Mei 2010 yang lalu juga koran Tribun Kaltim memberitakan ihwal ditemukannya ular phyton raksasa yang telah mati dan diangkat dengan menggunakan ekskavator. Entah benar entah rekayasa atas foto ini, paling tidak cerita-cerita tentang ular-ular besar di Kalimantan selalu diamini oleh masyarakat setempat.
Berita selengkapnya di bawah ini:

Foto seekor ular jenis Piton (Phyton reticulatus) dalam kondisi mati dan diangkat menggunakan ekskavator, membuat heboh pengguna Facebook dan menjadi pembicaraan di milis-milis pekerja di Kalimantan Timur. Hanya saja, belum bisa dipastikan kebenaran kabar ini.

Menurut pengakuan seorang yang mem-posting foto ular raksasa ini di Facebook, foto ini dia dapatkan dari seorang rekannya yang bekerja di perusahaan kontraktor tambang.

"Lokasinya di Tanah Hulu, dekat Kotabangun, Kutai Kartanegara. Foto ini sudah menyebar di milis karyawan perusahaan penyewaan alat berat itu. Saya hanya diberitahu seperti itu. Soal benar atau tidaknya, saya juga tak bisa memastikan," ujar Mardiono, warga Balikpapan yang mem-posting foto ular piton raksasa ini.

Hutan pedalaman Kalimantan ditengarai masih dihuni ular raksasa yang panjang panjangnya bisa mencapai belasan meter. Phyton hidupnya tersebar dari Afrika sampai ke Asia Tenggara. Dari semua jenis piton, yang terpanjang adalah Phyton reticulatus yang ditemukan di semenanjung Asia tenggara sampai ke Sulawesi.

Ular jenis reticulatus ini dikenal sebagai sanca kembang, sanca batik, atau ular sawah. Panjangnya bisa mencapai belasan meter. Phyton burma dan Phyton bola (Ball Phyton) ukurannya tidak sepanjang reticulatus yang banyak terdapat di hutan alam Indonesia.

Ini foto ular phyton raksasa yang mati:


Besarnya ular tersebut terbayang bila dibandingkan dengan orang yang berdiri di samping ekscavator tersebut.

ooOOoo

Berita baru-baru ini yang tidak kalah menghebohkan juga adalah penemuan seekor tokek raksasa seberat 64 kg di perbatasan Kaltim dengan Malaysia. Berita itu pun juga dilansir oleh Tribun Kaltim. Yang lebih heboh setelah penemuan tokek tersebut adalah tokek itu laku Rp 179 MILYAR!! Fantastis!!

Ini fotonya:


Berita selengkapnya di bawah ini:

NUNUKAN, TRIBUNKALTIM.co.id - Luar biasa! Seekor Tokek raksasa seberat 64 kilogram yang ditemukan di perbatasan Nunukan-Malaysia di Kalakbakan, akhirnya terjual dengan harga 64 juta ringgit Malaysia atau setara Rp 179,2 miliar (kurs Rp 2.800).

"Tokeknya sudah dijual dengan harga RM 1 juta per kilogramnya," kata Arbin pria yang sempat mengabadikan gambar tokek tersebut, saat dihubungi melalui telepon selulernya di Malaysia.

Sejak Tribun memberitakan penemuan tokek seberat 64 kilogram tersebut, telepon di kantor redaksi maupun ponsel wartawan Tribun secara bergantian dihubungi para pengusaha yang mengaku ingin membeli tokek tersebut.

Karena itulah, wartawan Tribun di Nunukan menghubungi Arbin yang berada di Tawau, Malaysia untuk melihat kembali tokek yang berada di Kalakbakan itu.

Setelah dicek lagi ternyata sudah dibeli oleh orang Indonesia.

"Tokeknya dibeli orang Indonesia kemudian dibawa keluar negeri, kalau tidak salah ke Cina," kata Arbin. Walau sudah terjual, masih banyak penelepon yang mengejar pembeli Tokek tersebut untuk dibeli lagi dengan harga yang lebih mahal.

Tidak banyak informasi yang didapatkan Arbin mengenai transaksi tersebut, sebab sang pemilik tokek juga sudah berangkat ke Kuala Lumpur.

"Saya sudah mencoba mencari informasi siapa yang membeli, namun tidak ada yang tahu. Orang-orang sana cuma menyebutkan ada orang dari Indonesia yang membeli," ujarnya

ooOOoo

Satu lagi penemuan binatang langka yang hari ini, 14 Mei 2010, baru diberitakan oleh Tribun Kaltim, yaitu binatang menyerupai tikus, bermoncong babi, berbulu putih, dan berkaki mirip kaki ayam.
Berita selengkapnya di bawah ini:

SAMARINDA – Sejak menemukan tikus "aneh", Minggu (9/5) lalu, rumah Ardani 28, di Jalan Sejati Gang Delima RT 37 No 6 Kelurahan Selili, Samarinda Ilir, selalu ramai dikunjungi orang dan warga sekitar. Kenapa dibilang aneh, tikus ini memiliki hidung seperi babi. Kakinya menyerupai ceker ayam.

Bulu-bulu tikus ini berwarna putih tebal. Tikus ini ditaruh dikandang. "Awalnya, saya kira babi ngepet," kata Ardian saat menemukan binatang aneh itu. Pria yang berprofesi sebagai penjual ikan ini tanpa sengaja menemukan tikus putih itu di samping rumahnya. Bersama ketujuh rekannya, dia menangkap tikus itu. Hewan itu sempat terluka karena terkena pukulan benda tumpul saat ditangkap.

"Saya nggak tahu kenapa bekas luka itu hilang dengan sendirinya," kata bapak dari satu orang anak itu. Dia kerap menutupi kandang tikus itu dengan kain. Namun, ia pernah mendapatkan keganjilan ketika keesokannya tikus itu tiba-tiba berada di atas kandang yang dalam kondisi terkunci dan tertutup kain. Tak sedikit, orang jauh datang ke rumahnya untuk menawar tikus "babi" itu. Bahkan, ada seseorang datang sambil menangis supaya Ardian melepas tikus itu dari kandangnya.

"Ada pula seseorang datang untuk meminta sehelai bulu tikus itu. Tapi, tentu saja, permintaan ini saya tolak. Saya takut kenapa-napa," ucapnya was-was. Tikusnya ini juga pernah ditawar seharga Rp 20 juta oleh seseorang dari Tenggarong. Lagi-lagi, Ardian bersikukuh tak mau melepasnya. "Harganya belum cocok," ungkap Ardi yang tidak menyebut angka pasti berapa dia mau melepas tikusnya itu.

Tiap hari, Ardian memberi makan tikusnya dengan wortel, terkadang nasi. Dia juga memberikan susu sebanyak 4 gelas tiap hari. Tikus putih ini juga menjadi pusat perhatian anak-anak sekitarnya yang baru melihat hewan tersebut. Keanehan lainnya, ia mengaku sering mencium bau yang berubah-ubah ketika berada di dekat tikus itu. Kadang-kadang, dia mencium bau pandan, lalu bau babi. Sejak tikus itu berada di rumahnya, Ardian dan keluarganya selalu bermimpi rumahnya dipenuhi dengan uang. "Mudah-mudahan mimpi ini bisa menjadi kenyataan," ucapnya tersenyum.

Fotonya di bawah ini:

1 comments so far


EmoticonEmoticon