Selasa, 10 November 2009

Babak Baru Kasus Antasari

Hari ini menjadi bagian penting baik bagi Antasari maupun bagi tahapan sidang pengadilan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen (NZ). Karena salah satu saksi kunci yaitu Williardi Wizard (WW) mengatakan dengan nama Tuhan bahwa proses pemeriksaan dirinya di bawah tekanan penyidik. Dirinya dipaksa untuk mengakui bahwa dalang pembunuh NZ adalah Antasari Azhar (AA).
Tentu saja pengakuan WW ini sangat mengejutkan para hadirin di persidangan, para pemirsa televisi dan masyarakat Indonesia, terlebih bagi Antasari yang sampai menangis mendengar pengakuan jujur dari saksi WW.
Sebagai warga bangsa yang selalu mengikuti perkembangan kasus ini menjadi bertanya-tanya, mana yang benar? Apakah selama ini yang didakwakan kepada Antasari telah benar? Ataukah seperti yang disampaikan WW bahwa semua itu hanya rekayasa?
Dalam histori peradilan di Indoensia telah beberapa kasus yang terjadi karena ada rekayasa, baik rekayasa dari pihak pelaku kejahatan maupun rekayasa dari pihak penyidik. Tujuan dari rekayasa ini jelas, yaitu untuk lari dari tangung jawab pelaku.
Kembali ke kasus Antasari, bila benar apa yang disampaikan oleh WW berarti ada aktor intelektual di balik kasus yang didakwkan ke Antasari yang tujuan akhirnya adalah 'menghabisi' (karir) Antasari. Aktor intelektual bisa dari polisi maupun dari luar polisi. Bila dari polisi, berarti orang yang berpangkat tinggi yang mampu membuat skenario seperti itu. Tapi apa tujuan polisi membuat rekayasa sampai membunuh orang? Secara institusi, tidak ada konflik antara KPK & Polri. Secara individual, memang ada beberapa mantan anggota polri yang berurusan dengan KPK termasuk diantaranya adalah mantan Kapolri yang pernah menjadi duta besar di Malaysia dan kini telah divonis dua tahun penjara. Tapi apakah yang bersangkutan masih punya kuasa untuk mempengaruhi para penyidik? Jadi kemungkinan yang paling besar adalah adanya invisible hand dari luar Polri yang mampu mempengaruhi penyidik agar dibuat seolah-olah Antasari sebagai aktor pembunuh Nasrudin Zulkarnaen. Bisa jadi orang ini pernah atau sedang diperkarakan oleh KPK. Sehingga salah satu cara agar KPK mati adalah dengan menghukum pimpinannya.
Ini menjadi PR besar bagi Polri untuk menindaklanjuti keterangan WW di persidangan tadi siang dan mengungkap siapa sebenarnya aktor intelektual dibalik pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Mudah-mudahan polisi tidak ragu-ragu untuk menyeretnya ke meja pengadilan agar keadilan bisa ditegakkan di Indonesia. Dan bagi aktor intelektual (termasuk yang akan menjadi calon aktor intelektual untuk kasus lain), sadarlah bahwa umur manusia ada batasnya (kita pasti akan mati) dan semua perbuatan akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.


EmoticonEmoticon