Rabu, 24 Februari 2010

Kenthongan Banyumas Tampil di Balikpapan



Perayaan ulang tahun kota Balikpapan pada tahun ini ada yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini terasa lebih meriah karena hadirnya kelompok kenthongan dari Banyumas. Dengan aneka instrumen tradisional, kelompok kenthongan ini membawakan beberapa lagu di depan panggung kehormatan yang dihadiri oleh Walikota Balikpapan, Imdaad Hamid, Ketua DPRD dan pejabat pemerintah kota lainnya

Kelompok kenthongan ini diusung oleh perkumpulan warga Balikpapan asal Banyumas. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, warga Banyumas di Balikpapan tidak pernah absen dalam memeriahkan acara HUT Kota Balikpapan sebagai peserta karnaval. Dan tahun ini Pangaban, nama perkumpulan Ngapak Banyumas di Balikpapan selain menampilkan mobil hias, juga menghadirkan grup kenthongan.

Bagi putra asli Banyumas (meski memiliki KTP Balikpapan), saya tentu merasa bangga bila kesenian tradisonal dari Banyumas ini makin dikenal luas di wilayah Indonesia. Syukur-syukur bisa sampai ke luar negeri sebagai duta budaya Indonesia. Prestasi yang membanggakan lainnya adalah grup kenthongan Banyumas pernah unjuk keterampilan di depan istana presiden saat perayaan HUT kemerdekaan RI tahun lalu.


Entah ide siapa mendatangkan grup kenthongan ke Balikpapan, yang pasti acara karnaval menjadi memiliki daya tarik tersendiri. Acara karnaval tahun ini, sebagaimana juga pada tahun-tahun sebelumnya selalu diikuti oleh puluhan peserta. Kebanyakan peserta adalah dari perkumpulan-perkumpulan kedaerahan. Seperti kita ketahui bahwa warga Balikpapan berasal dari berbagai macam suku/daerah. Dan ini nampak sekali saat karnaval berlangsung. Ada peserta yang mewakili suku Aceh, Batak, Padang, Palembang, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Sumbawa, Kupang, Banjar, Bugis, Manado, Ambon, Papua dan ada juga etnis China.

Kenapa bisa kota sekecil Balikpapan mampu menarik perhatian bagi begitu banyak orang yang berasal dari berbagai daerah? Tidak lain karena daya tarik kekayaan alam yang begitu melimpah di bumi Borneo. Sehingga orang-orang dengan berbagai latar belakang suku/daerah berbondong-bondong datang ke Balikpapan untuk mengadu nasib atau mencari kehidupan yang lebih baik. Kota Balikpapan ibarat gula yang dikerubuti semut.

Dengan penduduk yang berasal dari aneka suku/daerah membuat kota Balikpapan seperti miniature Indonesia. Meski berbagai macam etnis ada di Balikpapan, tetapi hampir tidak pernah terjadi konflik antar kelompok. Sudah bertahun-tahun kondusivitas kota Balikpapan terjaga dengan baik. Tingkat kriminalitas juga sangat rendah. Hal ini terkait rendahnya tingkat penagngguran sehingga tidak ada orang yang terpikir untuk melakukan tindak kejahatan.

Balikpapan adalah kota kedua terbesar di Kalimantan Timur setelah Samarinda (sebagai ibukota provinsi). Meski bukan ibu kota provinsi tetapi markas kekuatan negara ada di kota ini, yaitu Mapolda Kaltim dan Makodam Tanjung Pura (Awal Juli 2010 Kodam VI Tanjungpura berganti nama menjadi Kodam VI Mulawarman) yg membawahi wilayah seluruh Kalimantan (Kodam Mulawarman membawahi Kaltim dan Kalsel). Di samping itu, Bandaara Internasional Sepinggan juga berada di Balikpapan. Jadi, pintu masuk wilayah Kalimantan Timur berada di kota Balikpapan.

Download video klipnya, silakan di sini (durasi ngga sampai 1 menit)


EmoticonEmoticon