Benar kata banyak orang bahwa tidak ada kedamaian di bumi Timur Tengah selama ada negara Yahudi di sana. Dan sejarah telah membuktikan, khususnya sejak ide Dr. Herzl dengan zionisme-nya puluhan tahun lalu.
Zionisme ini bertujuan membentuk sebuah negara Israel di Timur Tengah sebagai daerah (tanah) yang dijanjikan bagi para keturunan Yahudi di seluruh dunia. Maka sejak tahun 1948, dimana negara Israel resmi diplokamirkan, mulai berbondong-bondonglah ras Israel yang tersebar dan terlunta-lunta di berbagai belahan dunia menempati negara baru, negara Israel. Pada periode Desember 1984 sampai Januari 1985 telah dipindahkan sebanyak delapan ribu Yahudi dalam sebuah operasi bernama Moshe Operation. Dan selama tahun 1991, melalui operasi yang bernama Operasi Solomon telah dipindahkan orang Yahudi Ethiopia sebanyak 14.000 orang (Sumber: di sini). Kini, jumlah penduduk Israel sampai akhir tahun 2009 sebanyak kurang lebih 7.509.000 orang.
Apakah jumlah penduduk yang banyak tersebut membawa kedamaian di kawasan Timur Tengah? Tentu saja tidak! Malah sebaliknya. Mereka adalah biang kerok kekerasan di Timur Tengah dan bahkan dunia. Bukan saja tentara dan anggota pemerintah yang berhaluan ekstrem, penduduknya pun turut memicu ketegangan di kawasan karena mereka yang menuntut dibuatnya tembok pemisah (layaknya tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Timur). Pengaruh Yahudi garis keras di masyarakat juga sangat kuat terhadap pemerintahan sehingga pemerintahan tidak peduli terhadap kecaman dunia internasional. Tetapi satu hal yang selalu membuat Israel begitu percaya diri adalah dukungan kuat dari Washington! Apapun yang dilakukan Israel selalu mendapat dukungan dari pemerintah AS, terlebih saat era George Bush (semoga Alloh SWT mencampakkannya ke dalam neraka jahannam!!).
Selama negara israel berdiri telah jutaan warga Palestina tak bersalah menjadi korban kekejiannya. Dengan dalih yang dibuat-buat dan tidak masuk akal Israel telah membantai dan membunuh wanita, anak-anak dan orang tak berdaya lainnya melalui penembakan dan pemboman tak berperikemanusiaan.
Berikut fakta kekejian yang paling dahsyat yang dilakukan Zionis-Israel sejak perang tahun 1948 :
1. Pembantaian di desa Balad As-Sheikh dan Hawasyah, pada 1 Januari 1948, didua perkampungan yang terletak di sebelah tenggara Haifa. Zionis melakukan serangan bersenjata, di mana 200 pasukan Zionis membantai habis seluruh penduduk dua desa itu.
2. Pada 15 Mei 1948 terjadi pembantaian di desa dekat Thabriyah. Di sini pasukan Zionis dengan menggunakan pakaian Arab, kemudian mendatangi penduduk, namun disaat penduduk menyambutnya, sekonyong-konyong pasukan Zionis kemudian memuntahkan peluru dan menembaki seluruh penduduk desa hingga seluruh seluruhnya tewas.
3. Pembantaian Bait Darais. Pada 21 Mei 1948, di mana serangan dilancarkan pasukan Zionis-Israel terhadap sebuah desa yang berada di sebelah timur Gaza, Bait Darais, dengan panser-panser dari segala penjuru dan membabat seluruh penduduknya, tanpa menyisakannya.
4. Pembantaian Deir Yasin. Pada 9 Oktober 1948, serangan yang dilancarkan pasukan Zionis-Israel terhadap desa yang terletak di dekat kota Al-Quds dengan jumlah penduduk 600 muslim. Di sini pasukan gabungan dari teroris Irghun dan Stern, yang jumlahnya 300, yang dilengkapi dengan panser menghancurkan desa itu dan mendudukinya, dan membantai habis seluruh penduduk Deir Yasin. Tak ada yang tersisa anak-anak, wanita, orang tua semuanya dibantai habis. Teroris Irghun dan Stern masuk rumah-rumah warga Palestina, dan melenyapkan dengan senjata.
5. Pembantaian Ad-Duwaimah. Pada 30 Oktober 1948, di mana pasukan Zionis-Israel memasuki desa yang terletak sebelah tenggara Hebron (al-Khalil), pasukan Zionis-Israel yang dipimpin Moshe Dayyan, memasuki desa dan membantai 96 orang dan juga membunuh anak-anak yang tidak berdosa dengan cara memecahkan kepala mereka.
6. Pembantaian Ailbun. Pada 30 Oktober 1948, di mana pasukan Zionis-Israel membantai 12 pemuda Palestina dengan cara-cara yang keji, termasuk menghilangkan kepala mereka, dan membiarkan mayat mereka berserakan di jalan-jalan.
7. Pembantaian Shafshaf di Al Jalil, di mana pasukan Zionis-Israel membantai 52 orang Palestina, dan memasukkan mayat-mayat mereka ke dalam sumur tanpa belas kasihan.
8. Pada 11 Desember 1948, di mana dalam peristiwa ini puluhan anak Palestina terbunuh akibat muntahan peluru Israel yang terjadi di dalam masjid. Saat itu pemuda Palestina sedang menunaikan shalat. Menurut sumber di Israel, waktu itu, lebih 250 orang Palestina yang dibantai oleh Zionis-Israel, belum termasuk yang mengalami luka-luka.
9. Pembantaian di Shafat, di mana gerombolan teroris Zionis-Israel, membantai 70 pemuda Arab, yang sedang melakukan shalat saat itu.
10. Gerombolan Al-Atsel, pada 6 Juli 1938, meledakkan dua mobil di pasar Haifa, sehingga meluluhlantakkan kedua mobil itu dan merenggut nyawa 21 orang Palestina dan melukai 52 orang lainnya.
11. Seorang Zionis melemparkan granat di pasar sayur mayur, dan itu terjadi pada 14 Juli1938, akibat ledakan granat itu 12 orang Arab tewas.
12. Gerombolan Zionis, pada 15 Juli 1938, meledakkan granat di depan salah satu Masjid Al-Quds, disaat para jamaah keluar masjid. Peristiwa itu menewaskan 10 orang Palestina dan melukai 30 orang lainya.
13. Gerombolan Zionis, pada 26 Agustus 1938, meledakkan mobil yang sudah dipenuhi dengan bahan peledak oleh para teroris Al-Atsel, di pasar Al-Quds. Peristiwa ini membunuh 34 pemuda Arab, dan melukai 35 orang lainnya.
14. Para gerombolan teroris Al-Atsel, pada 27 Februari 1939, meledakkan dua bom di Haifa, sehingga menewaskan 27 orang Arab, dan 39 lainnya mengalami cidera.
15. Pembantaian Qabiyyah, pada 14 Oktober 1953, di mana pasukan teroris Zionis-Israel dengan kekuatan 600 pasukan, memasuki desa yang terletak di sebelah timur Al-Quds, dan desa itu berpenduduk 2.000 jiwa. Teroris Zionis-Israel mengepung desa itu, kemudian menembak secara sporadis ke segala arah. Teroris Zionis-Israel itu juga meledakkan rumah-rumah penduduk Palestina yang ada, dan membantai pemiliknya satu-satu, seperti membunuhi binatang, tanpa ada sedikitpun rasa belas-kasihannya. Pembantaian itu berlangsung selama 32 jam. 56 rumah hancur, 67 penduduk tewas, dan banyak seluruh keluarga dibantai dalam peristiwa itu. Termasuk anak-anak dan wanita. Zionis-Israel juga menghancurkan masjid-masjid yang ada di desa itu.
16. Pembantaian di Kafr Qasim, pada 29 Oktober 1956, di mana gerombolan teroris Zionis-Israel mengumpulkan buruh, pada pukul 17.00 petang. Gerombolan teroris Zionis dengan dingin membantai buruh, yang sudah berkumpul, tanpa bersisa. 49 orang tewas, diantaranya yang tewas anak-anak yang berumur 11 tahun.
17. Shabra dan Syatila, di mana 2 diantara 12 tempat pengungsian Palestina di Lebanon. Pembantaian di Shabra dan Syatila ini berlansung pada 18 September 1982. Ini merupakan pembantaian paling keji dalam sejarah kehidupan kemanusiaan di bawah komando Jendral Ariel Sharon (saat ini si keparat sedang koma menunggu mati di sebuah rumah sakit dan sudah berlangsung selama 4 tahun), yang bekerjasama dengan milisi Phalangist (Kristen). Mereka membantai sekitar 4.000 warga Palestina yang ada di dua kamp pengungsian itu. Inilah kejahatah yang paling terkutuk yang dilakukan Zionis-Israel. Sebelum melakukan pembantaian itu, terlebih dahulu pasukan Zionis bersama milisi Phalangist memadamkan listrik yang ada di kamp Shabra dan Syatila.
18. Pembantaian di Al-Aqsha, yang berlangsung pada 8 Oktober 1990. Di mana gerombolan teroris yang mengatasnamakan ‘Pengawal Gunung Haikal’, memuntahkan peluru yang diarahkan kepada jamaah yang sedang melakukan shalat di dalam masjid Al Aqsha. Korban yang syahid sebanyak 21 orang, 800 orang yang luka-luka, dan 250 orang yang ditangkap.
19. Pembantaian di Masjid Ibrahim Hebron, yang berlangsung di tahun 1994, di mana kaum muslimin sedang menunaikan shalat, dan berdzikir, dan belum selesai wirid mereka, muntahan senjata Zionis-Israel tanpa henti-henti. 24 warga Hebron tewas, dan 35 orang lainnya luka-luka. Dari pembantaian di Masjid Al-Khalil Hebron, kemudian muncul Intifadah.
20. Pembantaian Uyun Qarra, yang berlangsung pada 20 Mei 1989, di mana pasukan Zionis-Israel menembakkan senjatanya kearah buruh yang sedang menungu jemputan. 7 orang tewas. Dari peristiwa ini dampaknya sangat luas ke seluruh Palestina.
21. Pembantaian Bahr Al-Baqr, pasukan tempur mengebom sekolah anak-anak di dekat Suez, sehingga puluhan anak sekolah tewas.
22. Agresi Zionis-Israel ke Gaza, yang menewaskan lebih dari 1500, dan melukai lebih 5.000 penduduk Gaza. Zionis Israel juga menghancurkan seluruh sarana di wilayah itu.Kejahatan Zionis-Israel itu akan terus berlangsung sempai bangsa yang sangat rasialis di muka bumi itu, musnah. Kekacauan dan perang tidak akan pernah berhenti, selama eksistensi Zionis-Israel itu masih ada di tanah Palestina, yang sekarang mereka duduki.
Aksi nekad dan tolol Israel yang terakhir, sebagaimana diberitakan hari ini, 31 Mei 2010, adalah penyerangan terhadap kapal-kapal yang akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sehingga menewaskan 16 penumpang kapal tersebut.
Berita selengkapnya:
"Pasukan Israel menyerang sekelompok kapal pengangkut bantuan kemanusiaan yang berupaya menerobos blokade di Gaza. Hingga 16 orang tewas dan lebih dari 30 orang cedera saat pasukan Israel menyerang Freedom Flotilla, Senin (31/5/2010) pagi.
Kumpulan kapal ini diserang di perairan internasional atau 65 kilometer lepas pantai Gaza. Hasil tayangan televisi menunjukkan, kapal terkemuka dari rombongan kapal pengangkut bantuan kemanusiaan, Mavi Marmara, diserang oleh pasukan Israel yang masuk ke kapal setelah diterjunkan dari beberapa helikopter. Wartawan Al Jazeera, Jamal Elshayyal, melaporkan, pasukan Israel menggunakan peluru tajam di dalam operasinya itu. Radio Angkatan Bersenjata Israel menyebutkan, pasukan Israel melepaskan tembakan setelah sempat berkonfrontasi dengan sejumlah orang di atas kapal yang membawa sejumlah benda tajam.
Berita selengkapnya:
"Pasukan Israel menyerang sekelompok kapal pengangkut bantuan kemanusiaan yang berupaya menerobos blokade di Gaza. Hingga 16 orang tewas dan lebih dari 30 orang cedera saat pasukan Israel menyerang Freedom Flotilla, Senin (31/5/2010) pagi.
Kumpulan kapal ini diserang di perairan internasional atau 65 kilometer lepas pantai Gaza. Hasil tayangan televisi menunjukkan, kapal terkemuka dari rombongan kapal pengangkut bantuan kemanusiaan, Mavi Marmara, diserang oleh pasukan Israel yang masuk ke kapal setelah diterjunkan dari beberapa helikopter. Wartawan Al Jazeera, Jamal Elshayyal, melaporkan, pasukan Israel menggunakan peluru tajam di dalam operasinya itu. Radio Angkatan Bersenjata Israel menyebutkan, pasukan Israel melepaskan tembakan setelah sempat berkonfrontasi dengan sejumlah orang di atas kapal yang membawa sejumlah benda tajam.
Sumber: http://internasional.kompas.com/
EmoticonEmoticon