Selasa, 14 September 2010

H+2 Lebaran, Kawasan Wisata Manggar Balikpapan Lumpuh


Saya bersama istri dan anak-anak mencoba jalan-jalan ke Wisata Manggar, sebuah wisata pantai satu-satunya yang terbaik dan terurus oleh Pemkot Balikpapan, pada hari Minggu, 12 September 2010 atau H+2 Lebaran. Kawasan wisata ini terletak kira-kira 20 km sebelah utara pusat kota Balikpapan.

Selama liburan Lebaran, wisata pantai Manggar menyediakan fasilitas Banana Boat (perahu karet yang memanjang seperti pisang dengan penumpang maksimal 6-12 orang yang ditarik speedboat), speedboat khusus untuk keliling pantai dan perahu penumpang kecil (kapasitas 9 orang) juga untuk keliling pantai dengan tarif Rp 10.000 per orang. Di pantai Manggar juga tersedia taman bermain (tapi kurang terurus) dan gazebo untuk istirahat (makan bersama keluarga), serta warung-warung kuliner yang didominasi menu ikan bakar dan bakso.

Sebelum berangkat ke pantai Manggar, saya menduga di sana akan ramai karena ini hari Minggu di mana esoknya para pegawai, khususnya pegawai swasta, akan mulai masuk kerja. Sehingga hari ini pasti dimanfaatkan untuk liburan. Dan dugaan saya tidak meleset, bahkan jauh di luar dugaan.

Pada jam 12 an, sekitar tiga kilometer sebelum masuk tempat wisata, jalanan sudah macet. Dan begitu sampai di pantai Manggar (dengan membayar Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat), ribuan orang sudah memadati setiap sudut pantai. Pengunjung pun bukan hanya datang dari Balikpapan, tetapi juga dari luar kota seperti Samarinda, Penajam, Bontang dan lainnya.

Kemacetan lebih parah terjadi saat keluar dari Pantai Manggar. Hampir sepanjang jalan Mulawarman (jalan yang melalui kawasan pantai Manggar) hingga empat kilometer setelah jembatan Manggar yang sedang direnovasi itu, macet total. Ini gambarnya.

Jalan Mulawarman adalah jalan dua arah tanpa pembatas di tengah. Tetapi pada hari Minggu yang ramai tersebut, pengendara dari arah utara (Manggar, Teritip-tempat penangkaran buaya-, Handil) menuju kota Balikpapan menumpuk dan menutup seluruh ruas jalan sehingga macet total. Kendaraan sama sekali tidak bergerak hingga hampir satu jam.

Kendaraan mulai bisa jalan pelan-pelan setelah ada beberapa anggota polisi yang mengatur lalu lintas. Seperti terlihat di gambar.

Sebuah perjalanan yang melelahkan sekaligus mengasyikan karena kemacetan terlihat bukan hanya monopoli kota Jakarta tetapi juga sudah melanda di sudut kecil kota di Kalimantan Timur ini.


EmoticonEmoticon