Memang layak bila Indonesia disebut sebagai negara terkorup karena hampir di setiap lini kehidupan terdapat berbagai modus untuk korupsi. Mulai dari pengurusan surat di tingkat, di kantor lurah, di kecamatan hingga kabupaten, baik di instansi vertikal maupun horisontal. Korupsi juga terjadi di jalan raya saat berurusan dengan petugas (dari kepolisian, petugas LLAJ sampai petugas jembatan timbang). Untuk apa ada jembatan timbang bila berapapun berat muatan yang diangkut bisa tetap jalan asal sudah kasih uang tip ke petugas?
Korupsi dalam bentuk pungli, sogok, uang terima kasih dan lainnya juga mudah ditemui di sekolah-sekolah (dari sekolah paling dasar hingga perguruan tinggi). Hal ini sangat mencolok saat tahun ajaran baru tiba atau saat kenaikan kelas. Banyak orang tua calon murid yang rela membayar sekian juta rupiah asal anaknya bisa sekolah di sekolah favorit. Juga segala cara dilakukan baik oleh pihak sekolah maupun orang tua murid agar anak didik lulus ujian nasional. Salah satu modus yang pernah saya dengar adalah guru di salah satu sekolah datang sangat pagi ke sekolah untuk mengerjakan soal ujian nasional. Kemudian jawaban tersebut disebar ke murid-murid secara berantai. Sungguh ironis. Sekolah yang seharusnya sebagai tempat untuk menyemai generasi masa depan sudah dicemari dengan praktek-praktek culas.
Di dunia bisnis pun tidak kalah dalam berkorupsi ria. Modus yang paling umum dan lazim adalah me-mark up kuitansi/nota pembelian barang. Barang seharga seribu, dicatat di nota seribu lima ratus. Atau dalam bentuk nota fiktif (ada notanya, tetapi transaksinya tidak ada). Dan masih banyak lagi modus lain.
Pengalaman yang belum lama saya alami adalah modus petugas loket parkir resmi di sebuah pusat perbelanjaan di Balikpapan. Untuk memperoleh uang tambahan mereka melakukan kecurangan berupa penggunaan tiket bekas. Hal ini saya ketahui ketika iseng-iseng membuka tiket parkir saat sudah di rumah. Ternyata tiket parkir yang saya peroleh hari itu adalah tiket parkir bekas yang sudah dipakai beberapa hari yang lalu. Saya memang tidak langsung mengecek tiket parkir saat itu karena antrian sedang banyak. Tapi dengan kejadian ini saya jadi tahu, rupanya begini cara mereka menambah uang sampingan. Ada-ada saja.
Modus mark up biaya hotel, klik ini
Jumat, 11 Maret 2011
Modus Petugas Parkir Valet Mencari Tambahan Duit
✔
Unknown
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon